Saya baru lihat acra Face to Face, acara ini membawakan seorang tokoh yang berpengaruh di dunia untuk diajak berbincang agar kita bisa belajar dari orang tersebut. Well, yang saya tonton adalah seorang tokoh religi, dia adalah Bhikkhu Shravasti Dhammika, seorang guru besar yang belajar di Thailand dan mengajar di Indonesia.
Saya sebagai seorang muslim, kagum dengan guru tersebut karena dia telah mengetahui cara untuk mengahadapi hidup, tidak jauh dengan berbeda dengan apa yang di ajarkan oleh Islam kepada saya. Bukaan maksud saya bahwa untuk berpindah agama, tetapi kita harus sadar bahwa ssetiap agama ata keyakinan adalah baik tetapi kalau mencari yang benar semua kembali kepada diri sendiri.
Pelajaran pertama adalah tentang pikiran. Menurutnya pikiran adalah suatu yang besar lebih besar dari duni karena dalam pikiran kita bisa membuat dunia sendiri. Menurut saya pikiran itiu adalah akal dan akal adalah hati (bukan hati yang bebentuk daging). Bisa dibillang semua yang disebutkan tadi adalah satu hanya namanya saja yang berbeda.
Pelajarannya adalah, bagaimana cara kita untuk melihat kedalam pikiran sendiri karena pada saat kita bisa bertemu dengan pikiran tersebut maka kita bisa membuat segala permasalahan, tanggung jawab dan sesuatu yang membebani menjadi lebih ringan.
Cara yang diberitahu oleh sang guru adalah kita harus bisa menghilangkan semua indra, bukannya disayat dan dibuang tetapi dengan meditasi rasakan alam sekita dengan suara tyang tenang dan seirama, mata dipejamkan dan hanya kelopak mata yang dilihat, nafas dapat dirasakan dan lambat laun semua akan terasa menghilang. Saat itulah kita bisa bertemu dengan pikiran, semua menjadi damai. Beban dan tanggung jawab akan dilaksanakan dengan mudah, hidup akan terasa lebih ringan.
Persamaan yang saya maksud, bila yang diajarkan dalam Islam, pikiran yang sebenarnya adalah tuhan yaitu Allah SWT. Saat kita bisa melupakan seluruh beban dan memulai untuk berserah diri kepadaNya , semua beban akan terasa ringan. Bila yang diberitahu oleh sang guru dengan meditasi, lain halnya dengan Islam.
Muslim diwajibkan melaksanakan shalat lima waktu, shalat itulah meditasi bagi seorang muslim. Itulah mengapa kita dianjurkan untuk khusyuk, walau sebenarnya tidak mudah untuk khusyuk.
Dengan kita melupakan semua yang ada disekitar, melupakan semua beban yang dirasa, dan mulai untuk meresapi setiap ayat yang diucapkan hanya untuk sesaat. Disanalah seorang bisa menemukan pikirannya, menemukan hati dan menemukan tuhan. Itulah mengapa kata pak ustadz kalau shalatnya sukses kita akan menjadi lebih baik. Sama halnya dengan meditasi, setelahnya kita bisa menjalankan tugas dengan lebih santai dan baik.
Dengan kita mempelajari agama lain kita bisa mennemukan rahasia hidup. Itu terbukti, Islam mengajarkan untuk mempelajari setiap kitab, bukan untuk mengimani setiap kitab.
Selamat mencoba dan jadikan hidupmu lebih santai :).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar